Minggu, 28 Agustus 2016

Isolation


Tahun rilis: 2005
Sutradara: Billy O'Brien
Bintang: Essie Davis, Marcel Lures, John Lynch, Ruth Negga
My rate: 3.5/5

Ada suasana yang berbeda setiap kali menonton film horor barat yang bukan buatan Amerika, entah itu Norwegia, Inggris, Jerman, Prancis, atau Irlandia. Masing-masing memiliki ciri khas tersendiri yang membuat mereka tidak generik, dan saya biasanya selalu tertarik menonton film horor produksi negara-negara ini bahkan ketika IMDB atau Rotten Tomatoes memberi mereka rating seadanya, karena saya ingin melihat bagaimana mereka menggarap tema-tema horor yang sebenarnya sudah umum dieksploitasi oleh Hollywood. Isolation adalah salah satunya. Film horor Irlandia yang tak banyak dikenal ini menawarkan sudut pandang segar yang menyenangkan dari tema umum "serangan-monster-hasil-rekayasa-genetis-salah-kaprah," dengan elemen minimalis dan jalan cerita yang tidak banyak berbasa-basi. 


Isolation bertempat di sebuah peternakan sapi di pedesaan Irlandia. Tanpa banyak basa-basi, kita langsung diperkenalkan pada dokter hewan Orla (Essie Davis) dan pemilik peternakan Dan (John Lynch) yang sedang mengecek keadaan sapi betina yang akan melahirkan. Ketika memasukkan lengannya ke dalam tubuh sapi untuk mengecek kandungannya, tangan Orla mendadak digigit oleh sesuatu, namun dia memilih mengabaikannya. Kemunculan John (Marcel Lures), seorang ilmuwan, memberi petunjuk pada penonton bahwa sapi-sapi Dan adalah bagian dari suatu percobaan rekayasa genetis; Dan dibayar untuk meminjamkan peternakan dan sapi-sapinya.

Dan kemudian bertemu dengan pasangan kekasih Mary (Ruth Negga) dan Jamie (Sean Harris), yang dikisahkan kabur dari keluarga Mary menggunakan mobil trailer. Mereka diijinkan menumpang memarkir trailer mereka di peternakan Dan sebelum diminta pergi cepat-cepat, namun suatu malam, Dan menggedor pintu trailer mereka dan minta tolong Jamie untuk membantu kelahiran sapi betina percobaan tersebut. Akan tetapi, setelah membantu proses kelahiran si anak sapi yang sangat sulit, Dan menemukan bahwa keadaannya tidak normal. Ketika Orla memeriksanya, ternyata anak sapi itu sudah mengandung sesosok makhluk aneh kecil berlendir bergigi tajam, yang langsung kabur.

Ketika terjadi serangkaian insiden, termasuk sapi yang mendadak mengamuk, hilangnya Orla dan tergigitnya kaki Jamie oleh sesuatu saat memberi makan sapi-sapi, John menyimpulkan bahwa makhluk tersebut adalah hasil mutasi dari pembelahan sel yang terlalu cepat, dan bisa menginfeksi makhluk hidup lain untuk menghasilkan lebih banyak makhluk seperti dirinya, yang akhirnya berpotensi menimbulkan penyebaran wabah makhluk-makhluk serupa yang haus darah. Dan, Mary serta Jamie pun harus berjibaku menemukan makhluk itu dan mencegahnya keluar dari peternakan tersebut, sebelum menginfeksi hewan-hewan ternak dan manusia di seluruh negeri.

Film garapan Billy O'Brien ini mungkin kurang terekspos, dan temanya bukan sesuatu yang istimewa bagi penggemar horor yang sudah familiar dengan beragam tema. Akan tetapi, Isolation jujur membuat saya merasa dilem ke kursi saat menontonnya, dan saya bahkan tidak mau menghentikannya untuk sekedar mengambil minuman di dapur; saya mau menontonnya tanpa berhenti dari awal sampai akhir! O'Brien menguntai ceritanya dengan asyik justru karena dia tidak menjejali penonton dengan terlalu banyak informasi. Setelah musik dan kredit pembuka, tidak ada narasi pembukaan, tidak ada adegan basa-basi yang benar-benar basi, tidak ada terlalu banyak perkenalan karakter; kita langsung diajak masuk ke interaksi antara Dan dan Orla yang sedang berupaya mencari tahu apa yang salah dengan kondisi sapi betina percobaan mereka. Penonton seolah berada di posisi para karakter film ini; tidak tahu apa yang terjadi, tapi toh dipaksa untuk bereaksi dengan tepat ketika insiden-insiden mulai terjadi. Salah ambil keputusan, celakalah Anda.

Dialog-dialognya juga asyik, dalam artian karakternya tidak terlalu banyak mengumbar dialog sok pintar, celetukan sok humoris atau sejenisnya. Semua dialognya alami, seperti yang mungkin Anda sendiri akan katakan jika berada di situasi mereka. Akan tetapi, bukan berarti dialognya membosankan, karena dari apa yang mereka katakan, kita bisa menguak lebih banyak cerita di balik latar belakang masing-masing karakter. Plus, karakternya juga tidak banyak, dan mereka tidak dipotret sebagai pahlawan atau apa; mereka hanya orang-orang biasa yang terpaksa berada di situasi yang tidak menguntungkan, dan mendadak kebebanan tanggung jawab besar untuk mencegah epidemi makhluk-makhluk mutasi genetis haus darah.

Isolation juga menampilkan suasana yang sesuai dengan judulnya; digarap di pedesaan Irlandia, setting film ini sebagian besar hanya mencakup area peternakan milik Dan yang setengah bobrok dan dikelilingi hutan, jalan kecil yang tertutup dedaunan, serta pagar reyot. Nuansanya juga muram dengan warna-warna minimalis, yang semakin memberi kesan terisolasi yang kuat. Apalagi, para karakternya juga menghadapi konflik batin yang semakin menguatkan kesan terisolasi; Dan adalah peternak miskin yang mewarisi usaha ayahnya, namun terus-menerus mengalami tekanan dari luar seperti bayaran sebagai partisipan penelitian yang tak kunjung diterimanya serta ancaman bank setempat untuk menyita peternakannya. Jamie dan Mary yang kabur dari keluarga karena hubungan mereka tak direstui. Orla mengalami dilema antara tuntutan penelitian serta karir dan bisikan nuraninya.

Akhirnya, makhluk-makhluk yang menjadi 'monster' dalam film ini juga keren; efeknya lumayan menjijikkan dan meyakinkan, namun kebanyakan mereka hanya ditampilkan sekilas-kilas, apalagi di tengah-tengah setting yang menonjolkan pencahayaan yang suram dan sudut-sudut gelap. Hasilnya, penampakannya menjadi efektif, dan semakin menambah kesan bahwa kita, sebagai penonton, pada akhirnya berada dalam posisi yang sama dengan Dan, Mary, Jamie dan Orla: sama-sama berada di dalam kegelapan, dan harus bertahan hidup serta menanggung beban berat untuk menyelamatkan umat manusia, dalam kondisi mereka yang terisolasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Gimana pendapat Anda?